Minggu, 16 Oktober 2022

DISTANCE VECTOR

Protokol routing distance-vector dalam jaringan data menentukan rute terbaik untuk paket data berdasarkan jarak. Parotokol routing distance-vektor mengukur jarak dengan jumlah router yang harus dilewati suatu paket, satu router dianggap sebagai satu hop. Beberapa protokol distance-vector juga memperhitungkan latensi jaringan dan faktor-faktor lain yang memengaruhi lalu lintas pada rute tertentu.Untuk menentukan rute terbaik melintasi router jaringan, yang menerapkan protokol distance-vector, bertukar informasi satu sama lain, biasanya tabel routing ditambah jumlah hop untuk jaringan tujuan dan mungkin informasi lalu lintas lainnya. Protokol routing distance-vektor juga mensyaratkan bahwa router menginformasikan tetangganya tentang perubahan topologi jaringan secara berkala.

Protokol routing distance-vector menggunakan algoritma Bellman-Ford dan Ford-Fulkerson untuk menghitung rute terbaik. Cara lain untuk menghitung rute terbaik melintasi jaringan didasarkan pada biaya tautan, dan diimplementasikan melalui protokol perutean keadaan-tautan.

Vektor istilah jarak mengacu pada fakta bahwa protokol memanipulasi vektor ( array ) jarak ke node lain dalam jaringan. Algoritma distance distance adalah algoritma routing ARPANET asli dan diimplementasikan lebih luas di jaringan area lokal dengan Routing Information Protocol (RIP).

Yang tergolong Distance Vector adalah :

RIP Versi 1

RIP Versi 2

IGRP ( Interiror Routing Gateway Protocol )

CARA KERJA DISTANCE VECTOR :

membentuk tabel routing di jaringan adalah dengan cara setiap router memberikan informasi mengenai keadaan jaringan yang diketahui router tersebut kepada router-router tetangganya setiap selang waktu tertentu. Informasi keadaan jaringan tersebut adalah dalam bentuk distance-vector (vektor jarak), yaitu jumlah hop yang diperlukan untuk mencapai suatu jaringan. Router tetangga tersebut menyimpan dan mengolah informasi keadaan jaringan yang diterimanya dan juga me-nyampaikan informasi yang didengan milikinya ke router- router tetangga yang lain. Hal ini terus berlangsung sampai seluruh router di jaringan mengetahui keadaan jaringan.

Kelebihan Distance Vector :

Mudah pelaksanaannya dan pemeliharaannya

Suber daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar

Kelemahan Distance Vector :

Convergencenya lambat

Skala jaringan terbatas

Memungkinkan terjadinya routing loops


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

subneting class b